Depresiasi
Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi
adalah penyebaran biaya asal suatu aktiva tetap
(bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya. Penerapan depresiasi
akan mempengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering
digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line
depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang
bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah
angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Depresiasi adalah penurunan
dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep
akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum
pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili
dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah
biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan
pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama
dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan
atau kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai
asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau
properti investasi.
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan
menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama nyata (tangible): dapat dilihat
atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property)
sepertimesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis;
dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang
dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut. Kelompok
kedua adalah tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak
cipta, paten atau franchise.
Pengertian-pengertian mengenai Depresiasi
Basis, atau basis harga: biaya
awal untuk mendapatkan aset (harga beli ditambah pajak), termasuk biaya
transportasi dan biaya lain sampai aset tersebut dapat digunakan sesuai
fungsinya.
Basis (harga) yang disesuaikan:
harga awal aset disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan yang diperkenankan.
Misal: biaya perbaikan aset dengan umur manfaat lebih dari setahun meningkatkan
basis harga awal, dan kecelakaan atau kecurian menurunkan harga awal.
Nilai (harga) buku: nilai
properti (aset) sesuai dengan laporan akuntansi, yang mewakili jumlah modal
yang masih diinvestasikan pada aset tersebut. Sama dengan harga awal (termasuk
segala penyesuaian) dikurangi dengan pengurangan karena depresiasi.
Harga pasar: nilai yang dibayar seorang pembeli kepada
penjual aset dimana masing-masing mendapatkan keuntungan dan bertindak tanpa
paksaan.
Periode perolehan kembali (recovery period): jumlah tahun
dimana basis (harga) suatu aset diperoleh kembali melalui proses akuntansi.
Disebut juga umur manfaat (klasik) atau kelas properti atau umur kelas.
Tingkat perolehan kembali: persentase untuk setiap tahun
periode perolehan kembali, yang digunakan untuk menghitung pengurangan karena
depresiasi tahunan.
Nilai sisa: perkiraan nilai aset pada akhir umur manfaatnya,
merupakan harga jula suatu aset jika tidak lagi digunakan untuk proses produksi
oleh pemiliknya.
Umur manfaat: perkiraan periode waktu pemakaian aset
(properti) dalam kegiatan produktif atau untuk menghasilkan pendapatan.
Secara umum, metode perhitungan depresiasi dibagi dua, yaitu:
1. Metode klasik, terdiri dari:
a. Metode garis lurus (straight-line, SL)
b. Metode declining balance (DB)
c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD)
2. Sistem perolehan biaya dipercepat termodifikasi (Modified
Accelerated Cost Recovery System, MACRS)
Dengan sistem ini, didefinisikan bahwa aset tidak
memiliki nilai sisa (SVN) dan perkiraan umur manfaat tidak digunakan secara
langsung dalam perhitungan jumlah depresiasi. MACRS terdiri dari dua sistem:
1. Sistem Depresiasi Umum (GDS)
2. Sistem Depresiasi Alternatif (ADS), memberikan periode perolehan
yang lebih panjang dan hanya menggunakan metode depresiasi garis lurus.
Digunakan untuk properti yang tidak dikenai pajak dan yang digunakan di luar
Amerika Serikat.
Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menghitung depresiasi dengan MACRS
adalah:
1. Basis harga (B)
2. Tanggal atau waktu saat properti atau aset mulai digunakan
3. Kelas properti dan periode perolehan.
4. Metode yang akan digunakan (ADS atau GDS)
5. Konvensi waktu yang diberlakukan (setengah tahun)
JUMLAH PENYUSUTAN
Besar kecilnya penyusutan yang dibebankan setiap periode akuntansi
dipengaruhi oleh empat variabel kos, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai
residu, dan pola penggunaan aktiva tetap.
a. Kos aktiva tetap meliputi harga faktur bersih yaitu setelah
dikurangi potongan tunai bila ada, ditambah seluruh biaya yang dikorbankan
sehubungan dengan perolehan aktiva tetap tersebut sampai dalam kondisi siap
pakai.
b. Taksiran umur ekonomis. Taksiran umur ekonomis adalah taksiran jumlah
periode waktu yang diperkirakan dapat menerima manfaat aktiva tetap secara
ekonomis.
c. Taksiran nilai residu. Taksiran nilai residu adalah jumlah rupiah yang
diharapkan dapat direalisasi pada saat aktiva tetap diberhentikan. Selisih
antara kos dan taksiran nilai residu merupakan kos yang akan disusut
(depreciable cost).
d. Pola penggunaan. Agar dapat menandingkan biaya dengan pendapatan secara
layak (proper matching costs against revenues), maka perlu dipertimbangkan pola
penggunaan jasa aktiva tetap selama umur ekonomisnya. Biaya penyusutan periodik
seharusnya mencerminkan pola penggunaan aktiva tetap setepat mungkin.
Analisa Ekonomi
Analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia
adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaan bagian itu
sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat pada
pemahaman arti keseluruhan.
Analisa ekonomi dapat dibedakan atas tiga yaitu
Ekonomi Deskriptif, Teori Ekonomi dan Ekonomi Terapan. Ekonomi Deskriptif
adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya nyata dalam
perekonomian. Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan
sifat-sifat hubungan yang nyata dalam kegiatan ekonomi dan ramalan tentang
peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami
perubahan. Ekonomi Terapan (ilmu ekonomi kebijakan) adalah cabang ilmu ekonomi
yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi
masalah-masalah ekonomi.
Empat aspek yang erat hubungannya dengan
metodologi dalam analisis ekonomi. Aspek-aspek tersebut adalah: Masalah pokok
ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau
kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan
dirumuskan definisi ilmu ekonomi. Aspek kedua adalah jenis-jenis analisis
ekonomi. Aspek ketiga adalah ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan
teori ekonomi dan aspek terakhir adalah Bentuk-bentuk alat analisis yang
digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis
berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.
Straight Line Depreciation
NB:
Bagi mereka yg menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis
Bagi mereka yg tdk menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= Harga Perolehan : umur ekonomis
Namun bagi anda yang ingin menghitung penyusutan harta yang telah berjalan (pembelian terdahulu), caranya adalah sbb :
1. Hitung terlebih dahulu besarnya penyusutan per bulan
2. Kalikan nilai penyusutan per bulan dg banyaknya bulan yg sudah berjalan, sehingga didapat akumulasi penyusutannya
Pd tanggal 1 Januari 2012 telah dibeli kendaraan senilai 100jt, perusahaan telah menentukan umur ekonomis adalah 5 tahun dengan nilai residu 1jt, hitunglah akumulasi penyusutan kendaraan sampai dengan bulan April 2012.
Istilah dari metode ini adalah sum of
the years digit method, besarnya penyusutan aktiva tetap berdasarkan metode
jumlah angka tahun mengalami penurunan jumlah tiap tahunnya.
Jumlah-jumlah pada kolom beban penyusutan
akan dicatat debit pada akun “Beban Penyusutan Mesin” dan kredit pada akun
“Akumulasi Penyusutan Mesin” setiap akhir periode masing-masing. Dengan
demikian saldo akun “Akumulasi Penyusutan Mesin” akan bertambah setiap akhir
periode, sehingga setelah habis masa penggunaan mesin akun tersebut akan
menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 6.000.000,00.
Unit Produksi Depresiasi
Rumus menghitung depresiasi :
Tarif depresiasi =
Harga perolehan-nilai sisa/kapasitas produksi
Ilustrasi :
Tahun 2 : 10 ton
Tahun 3 : 20 ton
Tahun 4 : 5 ton
Jawab :
Depresiasi tahun.ke1 = Rp.10.000.000/50 ton x 15 ton = Rp. 3.000.000,-
Jurnal pada akhir tahun ke 1 :
D : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 3.000.000
K : Akumulasi Dep.-Penggilingan Pad=====Rp. 3.000.000
Depresiasi tahun ke 2 := Rp. 200.000 x 10 ton = Rp. 2.000.000
Jurnal pada akhir tahun ke 2 :
Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.2.000.000
Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi====== Rp. 2.000.000
Depresiasi tahun ke 3 = Rp. 200.000 x 20 ton = Rp. 4.000.000
Jurnal pada akhir tahun ke 3 :
D : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.4.000.000
K : Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi====Rp. 4.000.000
Depresiasi tahun ke 4 = Rp. 200.000 x 5 ton = R. 1.000.000
Jurnal pada akhir tahun ke 4 :
D : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 1.000.000,-
K : Akumulasi Dep.-Penggilingan Pad==== Rp. 1.000.000
Deplesi
Straight Line Depreciation
Aktiva tetap dalam akuntansi adalah aktiva
berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Jenis aktiva berwujud ini biasanya dibeli untuk
digunakan dalam operasional dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh
aktivat tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat
produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer,
dan lain-lain. Kecuali tanah atau lahan, aktiva tetap merupakan subyek dari
depresiasi atau penyusutan.
Pada umumnya, banyak perusahaan menggunakan dasar
perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus karena dianggap mudah dan
sederhana. Rumus perhitungan penyusutan metode garis lurus adalah sebagi
berikut :
= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis (dalam hitungan
bulan)NB:
Dikarenakan banyaknya pertanyaan yang masuk
seputar perhitungan penyusutan per bulan dan akumulasi penyusutan, berikut saya
tambahkan tulisan ini. Semoga bisa sedikit lebih membantu anda dalam
menyelesaikan kasus.
Bagi yg msh mengalami kesulitan mengetahui
besarnya penyusutan suatu barang; anda hrs mengetahui tanggal/bulan/tahun
pembelian sehingga didapat perhitungan yang tepat. Apabila tanggal/bulan/tahun
tdk didapat, minimal anda harus mengetahui bulan dan tahun pembeliannya.
Rumus perhitungannya penyusutan per bulannya adalah sbb:Bagi mereka yg menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis
Bagi mereka yg tdk menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= Harga Perolehan : umur ekonomis
Namun bagi anda yang ingin menghitung penyusutan harta yang telah berjalan (pembelian terdahulu), caranya adalah sbb :
1. Hitung terlebih dahulu besarnya penyusutan per bulan
2. Kalikan nilai penyusutan per bulan dg banyaknya bulan yg sudah berjalan, sehingga didapat akumulasi penyusutannya
Contoh kasus:
Pd tanggal 1 Januari 2012 telah dibeli kendaraan senilai 100jt, perusahaan telah menentukan umur ekonomis adalah 5 tahun dengan nilai residu 1jt, hitunglah akumulasi penyusutan kendaraan sampai dengan bulan April 2012.
Sum of years Depreciation
Bagaimanakah penyusutan aktiva tetap dengan
menggunakan metode jumlah angka tahun itu?
Dengan metode ini
penyusutan untuk setiap tahun jumlahnya menurun. Penyusutan setiap tahun
penggunaan aktiva tetap, dihitung sebagai berikut:
Penyusutan
=
|
Sisa usia aktiva tetap pada tahun
penggunaan
|
x
(HP – NS)
|
Jumlah angka tahun usia aktiva tetap
|
Keterangan:
HP = Harga
Perolehan Aktiva Tetap
NS = Nilai
Residu atau Nilai Sisa
Jumlah
angka tahun aktiva tetap dapat dihitung menggunakan rumus:
n(n+1)/2
dimana,
n adalah umur ekonomis aktiva tetap
Contoh:
Pada
tanggal 10 Juli 2000 dibeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp
6.500.000,00. Taksiran usia ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp 500.000,00.
Jumlah
angka tahun = 5(5 + 1)/2 = 15
Jumlah
yang harus disusutkan = Rp6.500.000,00 – Rp500.000,00 = Rp6.000.000,00
Penyusutan tiap tahun penggunaan
mesin dari data di atas, dihitung sebagai berikut:
Angka tahun
|
Sisa umur
|
Perhitungan Penyusutan
|
Penyusutan
|
1
|
5
|
5/15
x Rp6.000.000,00
|
Rp2.000.000,00
|
2
|
4
|
4/15
x Rp6.000.000,00
|
Rp1.600.000,00
|
3
|
3
|
3/15
x Rp6.000.000,00
|
Rp1.200.000,00
|
4
|
2
|
2/15
x Rp6.000.000,00
|
Rp 800.000,00
|
5
|
1
|
1/15
x Rp6.000.000,00
|
Rp 400.000,00
|
Pada
periode 2000, mesin dioperasikan selama 6 bulan, yaitu sejak bulan Juli sampai
dengan Desember 2000. Dalam hal ini aktiva tetap yang dioperasikan 15 hari atau
lebih pada bulan pertama, bulan pertama dapat dianggap dioperasikan satu bulan
penuh. Dengan demikian beban penyusutan periode 2000 adalah sebesar:
6/12 x Rp
2.000.000,00 = Rp1.000.000,00
sedang
beban penyusutan tahun 2001 dihitung :
dari
tahun ke 1: 6/12 x Rp 2.000.000,00 = Rp1.000.000,00
dari
tahun ke 2: 6/12 x Rp 1.600.000,00 = Rp 800.000,00
Jumlah Rp1.800.000,00
Demikian
pula beban penyusutan tahun 2002 dihitung seperti diatas. Beban untuk setiap
periode, setelah dihitung seperti diatas, akan tampak seperti dalam tabel
berikut ini:
No.
|
Periode
|
Perhitungn beban penyusutn thn berjalan
|
Beban penyusutan thn berjalan
|
Akumulasi Penyusutan
|
Nilai Buku Aktiva
|
1.
|
2000
|
6/12
x Rp2.000.000
|
Rp1.000.000
|
Rp1.000.000
|
Rp5.500.000
|
2
|
2001
|
6/12
x Rp2.000.000
6/12
x Rp1.600.000
|
Rp1.800.000
|
Rp2.800.000
|
Rp3.700.000
|
3
|
2002
|
6/12
x Rp1.600.000
6/12
x Rp1.200.000
|
Rp1.400.000
|
Rp4.200.000
|
Rp2.300.000
|
4
|
2003
|
6/12
x Rp1.200.000
6/12
x Rp 800.000
|
Rp1.000.000
|
Rp5.200.000
|
Rp1.300.000
|
5
|
2004
|
6/12
x Rp 800.000
6/12
x Rp 400.000
|
Rp 600.000
|
Rp5.800.000
|
Rp 700.000
|
6
|
2005
|
6/12
x Rp 400.000
|
Rp 200.000
|
Rp6.000.000
|
Rp 500.000
|
Unit Produksi Depresiasi
Depresiasi/Penyusutan
Aktiva Tetap
Unit
of Production Method
Kapasitas produksi suatu aktiva tetap dijadikan
pedoman dalam penentuan besarnya depresiasi, dan besarnya produksi yang
dilakukan dalam kapasitas produksi tersebut merupakan metode yang digunakan
untuk menghitung depresiasi.
Rumus menghitung depresiasi :
Tarif depresiasi =
Harga perolehan-nilai sisa/kapasitas produksi
Ilustrasi :
PT Garuda Nusantara membeli mesin penggilingan padi
seharga Rp.10.000.000 dengan kapasitas produksi 50 ton beras, umur 4 tahun.
Adapun perincian pemakaian selama 4 tahun tersebut :
Tahun 1 : 15 tonTahun 2 : 10 ton
Tahun 3 : 20 ton
Tahun 4 : 5 ton
Jawab :
Depresiasi tahun.ke1 = Rp.10.000.000/50 ton x 15 ton = Rp. 3.000.000,-
Jurnal pada akhir tahun ke 1 :
D : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 3.000.000
K : Akumulasi Dep.-Penggilingan Pad=====Rp. 3.000.000
Depresiasi tahun ke 2 := Rp. 200.000 x 10 ton = Rp. 2.000.000
Jurnal pada akhir tahun ke 2 :
Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.2.000.000
Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi====== Rp. 2.000.000
Depresiasi tahun ke 3 = Rp. 200.000 x 20 ton = Rp. 4.000.000
Jurnal pada akhir tahun ke 3 :
D : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp.4.000.000
K : Akumulasi Dep.-Penggilingan Padi====Rp. 4.000.000
Depresiasi tahun ke 4 = Rp. 200.000 x 5 ton = R. 1.000.000
Jurnal pada akhir tahun ke 4 :
D : Beban Dep.-Penggilingan Padi Rp. 1.000.000,-
K : Akumulasi Dep.-Penggilingan Pad==== Rp. 1.000.000
Deplesi
Deplesi adalah kata lain penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat alami dan tidak dapat diperbaharui. Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi yang digunakandalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya bijih besi, hasil tambang, kayu hutan dsbnya.
Deplesi
terkadang juga di gunakan dalam ilmu biologi sebagai penganti istilah
penyusutan, berkurangnya jumlah suatu senyawa organik yang terjadi dalam sel.
Kata deplesi digunakan jika penyusutan yang terjadi tidak bersifat merugikan
tetapi mempunyai manfaat bagi bagian-bagian yang menerima hasil dari penyusutan
tersebut.
Dalam
ilmu akuntansi yang merupakan bagian ilmu yang paling banyak menggunakan
istilah deplesi, deplesi diartikan sebagai alokasi biaya yang diperolehan
sumber-sumber alam ke periode-periode yang menerima manfaat dari sumber itu.
Biaya deplesi dihitung dengan metode satuan produksi yang berarti bahwa biaya
deplesi merupakan fungsi jumlah satuan yang dieksploitasi selama satu periode.
Dalam ini hal yang di eksploitasi adala sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Karena pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
berhubungan erat dengan sektor pertambangan, maka bisa dikatakan bahwa kata deplesi selalunya pasti merujuk pada perhitungan
akuntansi pertambangan yang beerkaitan dengan hasil residu, tafsiran perolehan,
dll.
Ilustrasi 1 :
PT Andalan Tambang memperoleh hak penambangan sebesar Rp. 500.000.000.000,- Estimasi hasil yang terkandung didalamnya sebesar 1.000.000 ton bahan tambang. Tahun pertama berhasil ditambang sebesar 26.500 ton, maka Jurnal Deplesi yang dilakukan akhir tahun pertama adalah :
D : Beban Deplesi=== Rp. 13.250.000.000,-
K : Akumulasi Deplesi====== Rp. 13.250.000.000,-
Keterangan:
Besarnya deplesi tergantung pada jumlah ton yang berhasil ditambang.
Ilustrasi 2 :
Pada tanggal 5 Januari 20 A PT Perkasa membeli tanah yang mengandung bijih besi seharga Rp. 100 milyar. Estimasi nilai sisa tanah seharga Rp. 20 milyar. Hasil survey geologi pada saat pembelian terdapat 2 juta bijih besi yang dapat diambil. Pada tahun 20A dikeluarkan biaya untuk pembuatan jalan dan proses pengeluaran bijih besi sejumlah Rp. 750 juta. Pada tahun 20A, 50.000 ton telah ditambang. Survey baru dilakukan pada akhir tahun 20B dan diperkirakan ada 3 juta ton bijih besi yang terkandung didalam tambang. Pada tahun 20B, 125.000 ton bijih besi berhasil ditambang.
Instruksi:
Hitunglah beban deplesi tahun 20A dan 20B
Solusi :
Beban Deplesi tahun 20A :
Harga sumber daya -nilai sisa Rp. 80.000.000.000,-
Perbaikan lahan jalan............Rp 750.000.000,-
Jumlah..................................Rp.80.750.000.000,-
PT Andalan Tambang memperoleh hak penambangan sebesar Rp. 500.000.000.000,- Estimasi hasil yang terkandung didalamnya sebesar 1.000.000 ton bahan tambang. Tahun pertama berhasil ditambang sebesar 26.500 ton, maka Jurnal Deplesi yang dilakukan akhir tahun pertama adalah :
D : Beban Deplesi=== Rp. 13.250.000.000,-
K : Akumulasi Deplesi====== Rp. 13.250.000.000,-
Keterangan:
Besarnya deplesi tergantung pada jumlah ton yang berhasil ditambang.
Ilustrasi 2 :
Pada tanggal 5 Januari 20 A PT Perkasa membeli tanah yang mengandung bijih besi seharga Rp. 100 milyar. Estimasi nilai sisa tanah seharga Rp. 20 milyar. Hasil survey geologi pada saat pembelian terdapat 2 juta bijih besi yang dapat diambil. Pada tahun 20A dikeluarkan biaya untuk pembuatan jalan dan proses pengeluaran bijih besi sejumlah Rp. 750 juta. Pada tahun 20A, 50.000 ton telah ditambang. Survey baru dilakukan pada akhir tahun 20B dan diperkirakan ada 3 juta ton bijih besi yang terkandung didalam tambang. Pada tahun 20B, 125.000 ton bijih besi berhasil ditambang.
Instruksi:
Hitunglah beban deplesi tahun 20A dan 20B
Solusi :
Beban Deplesi tahun 20A :
Harga sumber daya -nilai sisa Rp. 80.000.000.000,-
Perbaikan lahan jalan............Rp 750.000.000,-
Jumlah..................................Rp.80.750.000.000,-
Estimasi bijih besi dalam ton = 2.000.000 ton
Biaya deplesi per ton Rp. 40.375,-
Beban Deplesi Tahun 20A =
* 50.000 ton x Rp. 40.375 = Rp. 2.018.750.000,-
Beban Deplesi tahun 20B :
Harga sumber daya (neto) Rp. 80.750.000.000,-
Beban Deplesi tahun 20A... Rp. 2.018.750.000,-
Sisa pada awal tahun 20A...Rp. 78.731.250.000,-
Sisa bijih besi setelah survey ( ton) = 3.125.000 ton
( 3.000.000 + 125.000)
Biaya Deplesi per ton Rp. 25.194,-
Biaya deplesi tahun 20B =
* 125.000 ton x Rp. 25.194,- = Rp. 3.149.250.000,-
http://solusiakun.blogspot.com/2009/11/d-e-p-l-e-s-i-deplesi-merupakan-istilah_10.html
http://www.kamusq.com/2012/09/deplesi-adalah-pengertian-dan-definisi.html
http://www.resumeakun.com/2009/01/depresiasi-metode-unit-produksi.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/metode-penyusutan-aktiva-tetap-akuntansi.html#.UpxItNLPVV4
http://keuanganlsm.com/metode-penyusutan-aktiva-tetap-jumlah-angka-tahun/
http://yukbelajar-akuntansi.blogspot.com/2013/04/metode-penyusutan-jumlah-angka-tahun.html
http://yukbelajar-akuntansi.blogspot.com/2013/04/metode-penyusutan-garis-lurus.html