Kamis, 31 Januari 2013

Peran Aktivasi Otak Tengah dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Pendidikan Agama Islam di Sekolah semestinya menjadi kontrol moral dan akhlaq. Faktanya, Pendidikan Agama Islam belum cukup efektif memberikan dampak bagi perbaikan moralitas masyarakat. Kondisi ini mengundang banyak kritik terkait berbagai hal menyangkut Pendidikan Islam; materi, kurikulum, dan metodologi maupun lainnya.


Di saat masyarakat mengalami krisis kepercayaan terhadap Mata Pelajaran PAI sebagai instrument kendali moral dan akhlaq, kini masyarakat diperkenalkan munculnya beberapa lembaga training yang menawarkan program metode belajar Aktivasi Otak tengah (AOT). Di antaranya adalah Mid-Brain Consultancy (MBC) Indonesia. Lembaga ini sangat gigih menjanjikan masyarakat bahwa dengan hanya dua hari, secara instan bisa merubah akhlaq atau karakter anak menjadi lebih baik.

Lebih dari itu, program ini menjanjikan peningkatan kecerdasan anak secara berlipat dari sebelumnya. Tawaran ini tentu sangat menggiurkan bagi orang tua siswa yang memiliki komitmen tinggi menyiapkan SDM anak secara maksimal. Walaupun harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk mengikuti program tersebut.

Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti mengambil permasalahan tentang bagaimana metode aktivasi otak tengah yang diselenggarakan oleh Mid-Brain Consultancy (MBC) Indonesia, Bagaimana tingkat keberhasilan aktivasi otak tengah dalam meningkatkan prestasi belajar PAI, serta bagaimana dampak aktivasi otak tengah terhadap karakter anak-anak yang sudah teraktivasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode pengumpulan datanya adalah: wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. Adapun langkah-langkah dalam teknik analisis data meliputi, pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar